JPRMI Karawang

Sabtu, 13 Agustus 2011

Memakmurkan Masjid untuk Kebangkitan Umat

Oleh Palupi Annisa Auliani
Rabu, 10 Agustus 2011, Republika Cetak Hal 27
Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) prihatin jumlah pengangguran terbuka di Indonesia sangat tinggi. Lebih memprihatinkan, mayoritas pengangguran itu adalah Muslim.
Sebagai upaya mengurangi hal itu, JPRMI mengeluarkan sikap. Salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah dengan mengembalikan fungsi masjid sebagaimana pada zaman Nabi Muhammad. "Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat menegakkan shalat berjamaah," tegas Sekretaris Jendral JPRMI Juni Supriyanto di Bandung, Selasa (9/8).
Menurutnya, masjid juga merupakan tempat untuk menuntut ilmu, pembinaan jamaah, pusat dakwah dan kebudayaan, pusat kaderisasi, serta basis kebangkitan umat Islam. Sebagai salah satu ujung tombak syiar dan dakwah masjid, JPRMI menggalakkan Gerakan Nasional Ayo ke Masjid. Yaitu untuk memakmurkan masjid dengan aktivitas dakwah, pembinaan, dan pemberdayaan, sebagai titik semai bibit kebangkitan umat dan bangsa.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran terbuka mencapai lebih dari delapan juta orang per Agustus 2010. Lebih memprihatinkan, mayoritas pengangguran itu adalah lulusan setingkat SMA. "Persoalan ini harus dicermati umat Islam dengan sungguh-sungguh," tegasnya.
Salah satu kegiatan pemberdayaan yang digelar JPRMI adalah Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Masjid 2011. Berlangsung pada 5-7 Agustus 2011 di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, seminar dan pelatihan ini bertujuan menggairahkan ekonomi kerakyatan berbasis masjid serta membangkitkan motivasi untuk berwirausaha di kalangan remaja dan takmir masjid.
Dasar kewirausahaan dan bantuan modal diberikan dalam pelatihan tersebut. Tujuan akhirnya adalah menjadikan masjid sebagai pusat gerakan alternatif perbaikan dan kualitas hidup umat. Sebagai narasumber, hadir antara lain Valentino Dinsi dari Let's Go Indonesia; Eman Sukirman, ketua Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia; Nasir Tadjang, ketua Yayasan Baitul Maal BRI; dan motivator Zainal Abidin.
"Pengurus masjid, misalnya, sudah seharusnya mencari sumber dana selain menunggu bantuan," kata Ketua Umum JPRMI Otong Somantri. Sudah saatnya, kewirausahaan dikembangkan di kalangan jamaah masjid, terutama yang berusia muda.
Setidaknya, pendanaan masjid bisa didapat dari usaha mandiri. Meskipun hasilnya baru dituai tujuh tahun ke depan, kata Otong, jiwa kewirausahaan harus ditanamkan pada anak-anak muda sekarang.
Ketua Harian Yayasan Baitul Maal BRI, Nasir Tadjang, berpendapat upaya menumbuhkan perekonomian berbasis masjid tetap harus diawali dengan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusianya terlebih dahulu.
Taman pendidikan Alquran (TPA), sebut dia, bisa menjadi sumber pendanaan bila dikelola dengan manajemen yang baik.
Nasir mengatakan, Yayasan Baitul Maal BRI sudah memulai langkah pemberdayaan ekonomi dari masjid. Salah satunya adalah dengan memberikan satu ekor sapi kepada masjid untuk diternakkan. Ketika sudah ada yang bisa dijual, 80 persen hasil penjualan untuk pemelihara ternak dan 20 persen untuk masjid.
Gerakan Nasional Ayo ke Masjid yang digagas JPRMI diharapkan bisa menjadi langkah awal dari cita-cita memakmurkan masjid untuk pemberdayaan umat. Juni, yang juga menjadi koordinator gerakan, menyebutkan ada dua pilar lain yang juga disangga JPRMI selain masalah ekonomi, yaitu pendidikan dan kesehatan.
Melalui pendidikan, kata Juni, akan terwujud sumber daya Muslim yang memiliki wawasan luas baik dalam ilmu agama maupun keterampilan lainnya. Saat ini, JPRMI sedang mempersiapkan program Sekolah Berbasis Masjid (SBM). Yaitu, pembinaan nilai Islami secara intensif pasca-TPA, dengan sasaran remaja usia akhir sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
SBM memiliki tiga pengajaran utama. Yaitu pendidikan akhlak dengan menghadirkan cerita para sahabat Nabi, peningkatan kualitas akademik, dan pendidikan keterampilan hidup.
Di dalamnya sudah mencakup kajian kepemimpinan, program awal kewirausahaan, dan pelatihan outbound sebagai penunjang. Selain dengan SBM, JPRMI juga memberikan beasiswa kepada remaja berprestasi dari keluarga tak mampu.
Sedangkan untuk pilar kesehatan, JPRMI mendata dhuafa di sekitar masjid. Mereka yang sudah terdata akan mendapatkan kartu sehat untuk layanan kesehatan dari mitra kerja JPRMI. Untuk jangka menengah, JPRMI membangun jaringan klinik masjid untuk mendukung dhuafa sehat. ed: zaky al hamzah
Sumber : http://republika.co.id:8080/koran/0/140996/Memakmurkan_Masjid_untuk_Kebangkitan_Umat

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Jprmi Pusat